Bagi pekerja kreatif di marketing agency, menghadapi kebuntuan ide dalam membuat konten saat waktu produksi mepet mungkin jadi salah satu tantangan utama. Ketika Anda mengalami hal seperti ini, content repurposing strategies bisa menjadi solusi untuk tetap menghasilkan konten berkualitas. Apa itu content repurposing strategies?
Belajar Memanfaatkan yang Sudah Ada
Secara umum, content repurposing strategy adalah strategi menggunakan konten yang lalu untuk diolah kembali menjadi konten untuk hari ini. Strategi pemanfaatan konten ini tidak terbatas pada repurposing, namun termasuk cross-posting dan reposting. Berikut penjelasan ketiga strategi tersebut secara sederhana.
- Repurposing: Mengemas konten yang sudah ada menjadi sebuah konten baru
- Cross-posting: Posting konten yang sama pada platform yang berbeda
- Reposting: Posting ulang sebuah konten pada platform yang sama
Repurposing sangat direkomendasikan untuk brand dengan banyak backlog. Brand yang bergerak di bidang yang memerlukan banyak repetisi, seperti brand finance dengan banyak konten peringatan agar audiens berhati-hati saat bertransaksi, juga sangat bisa menerapkan strategi ini.
Salah satu jenis konten yang sangat bisa untuk di-repurpose adalah konten dengan sifat nirkala atau evergreen. Konten ini cenderung selalu relevan sepanjang waktu dan tidak lekang oleh zaman. Konten tutorial, menjawab FAQ, tips and trick, sejarah, atau fakta menarik termasuk dalam kategori konten ini. Untuk sebuah brand, mengupas kelebihan produk juga selalu bisa dilakukan secara berulang asal dengan pengemasan yang tepat.
Kapan Menerapkan Repurposing Strategy?
Strategi repurposing merupakan strategi yang cocok diterapkan untuk meningkatkan presence di media sosial pada platform yang telah dimiliki sebuah brand. Apabila ini adalah tujuan utama Anda, maka Anda bisa melakukan repurposing content. Hanya saja, tidak semua konten dapat di-repurpose ke dalam berbagai format dan beragam platform. Tetap perhatikan audiens pada setiap platform untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka.
Strategi ini juga sebaiknya tidak diterapkan sebagai satu-satunya sistem produksi konten ketika Anda ingin membuka platform baru untuk sebuah brand. Pastikan setiap platform tetap memiliki konten native yang sesuai dengan karakteristik target audiens.
Bagaimana Cara Melakukan Repurposing di Sosial Media?
Banyaknya platform sosial media memungkinkan banyak sekali cara dalam melakukan repurposing. Beberapa cara ini bisa menjadi inspirasi untuk Anda.
- Video Pendek
Apabila brand Anda memiliki materi video atau podcast panjang, Anda bisa membuat video berdurasi 15 atau 30 detik. Pilih cuplikan quotes yang menarik atau awali dengan pertanyaan yang akan dijawab melalui video tersebut.
- User-Generated Content
Pernah mendapatkan komentar atau review menarik dari konsumen brand Anda? Manfaatkan review tersebut untuk membuat konten testimonial. Tidak hanya menghasilkan konten yang otentik, penerapan strategi ini juga dapat membangun community dan sense of belonging antara brand dan audiens.
- Infografis
Visualisasikan informasi yang telah Anda sajikan melalui infografis. Meski audiens Anda mungkin sudah membaca informasi tersebut, visualisasi dapat membuat informasi tersebut menjadi lebih impactful.
Repurposing content dapat menjadi strategi tambahan dalam menyajikan konten pada platform sosial media. Strategi ini dapat digunakan bersamaan dengan pengembangan konten native yang lebih segar untuk mengoptimalkan performa sosial media Anda.