Seiring dengan perkembangan konten di sosial media, pemain di dalamnya juga semakin berkembang. Banyak individu yang berhasil menghimpun followers dan kini menjadi pemengaruh atau influencer di sosial media. Di tengah banyaknya influencer, marketer tentu perlu mempertimbangkan siapa yang tepat untuk sebuah tujuan marketing. Maka salah satu pertanyaan yang penting untuk dikaji adalah manakah yang lebih efektif; micro vs macro influencer?

Siapa yang Bisa Disebut Influencer?

Apabila dahulu pembelian banyak dipengaruhi oleh selebiriti di TV, kali ini banyak orang yang tidak bekerja di industri hiburan namun memiliki pengikut banyak di sosial media turut mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Menurut Influencer Marketing, orang-orang seperti ini disebut sebagai influencer. Industri influencer sendiri diestimasikan akan bertumbuh hingga $24 miliar pada akhir tahun 2024.

Pengaruh influencer dapat menjadi sangat efektif karena adanya unsur kepercayaan audiens kepada influencer tersebut. Kepercayaaan tersebut dibangun melalui berbagai konten yang menunjukan keahlian atau otoritas seorang influencer pada suatu tema (niche). Oleh karena itu, sebuah rekomendasi dari influencer dapat menimbulkan citra dan dampak positif bagi brand.

Tidak Semua Influencer Itu Sama

Dalam influencer marketing, terdapat kategori bagi influencer. Salah satu kategorinya ditentukan oleh jumlah followers yang dimiliki sebuah akun media sosial. Setiap kategori ini tentu dapat dimanfaatkan pada waktu, tempat, dan pesan yang ingin disampaikan.

  1. Nano

Dengan jumlah followers sekitar 1000 hingga 10.000, influencer ini biasanya memiliki niche yang sangat spesifik dan efektif untuk mencapai komunitas kecil tertentu.

  1. Micro

Target audiens yang dicapai oleh influencer level micro cenderung lebih luas dengan angka pengikut pada rentang 10.000-100.000. 

  1. Mid

Apabila awareness menjadi tujuan, maka influencer dari level ini bisa dijadikan pilihan. Memiliki pengikut dengan jumlah 100.000-500.000, influencer tier mid ini memiliki pengikut yang beragam dan lebih luas.

  1. Macro

Influencer di level ini memiliki 500.000 sampai 1 juta followers, sehingga memiliki jangkauan audiens yang sangat luas.

  1. Mega

Memiliki followers di atas 1 juta, biasanya influencer ini juga menjadi seorang selebriti. Kolaborasi di level ini mampu membawa tingkat awareness pada level nasional.

Jadi Mana yang Harus Dipilih?

Setiap level influencer menawarkan keuntungan dan budget yang tentu saja berbeda. Hal ini perlu dipertimbangkan ketika memilih influencer. Meski tidak saklek, pada umumnya influencer dengan jumlah pengikut yang lebih sedikit seperti di level nano dan micro memiliki ikatan yang kuat dengan audiensnya. Hubungan ini membuat tingkat engagement juga biasanya lebih tinggi. Di sisi lain, influencer dengan pengikut yang lebih besar, seperti makro influencer, mungkin berjuang untuk mempertahankan hubungan dekat itu, tetapi jumlah mereka yang banyak secara alami meningkatkan kesadaran merek.

Memilih antara mikro vs makro influencer bergantung pada tujuan pemasaran Anda—apakah Anda memprioritaskan keterlibatan audiens yang mendalam atau visibilitas yang luas.

Categorized in:

Digital Industry 101,

Last Update: December 3, 2024